Minggu, 04 Oktober 2015

Sejarah Gedung Putih

Gedung Putih (White House) adalah tempat kerja dan kediaman resmi presiden Amerika Serikat.
Bangunan ini terbuat dari batu Aquia, dicat putih, dan dibangun dengan gaya arsitektur Georgia akhir.
Pembangunan dimulai pada tahun 1792 dan selesai pada tahun 1800.
Sejarah dan Fakta Gedung Putih
Sejarah Gedung Putih bermula ketika Presiden George Washington menandatangani Undang-undang Kongres pada bulan Desember tahun 1790, yang menyatakan bahwa area pemerintahan federal akan terletak di distrik yang tidak ‘melebihi sepuluh mil di tepi Sungai Potomac ‘.
Presiden George Washington bersama dengan Pierre L’Enfant, seorang perencana kota, memutuskan langsung di lokasi mana tepatnya kediaman presiden akan dibangun.
Lokasi tersebut kini dikenal sebagai 1600 Pennsylvania Avenue.
Setelah lokasi ditetapkan, selanjutnya digelar sayembara untuk menentukan desain kediaman presiden yang hendak dibangun.
Sembilan rencana diajukan. Akhirnya rancangan yang dibuat oleh James Hoban, seorang arsitek kelahiran Irlandia yang terpilih.
Meskipun pembangunan Gedung Putih diawasi oleh Presiden Washington, dia tidak pernah tinggal di dalamnya.
John Adams merupakan presiden pertama yang menghuni Gedung Putih bersama dengan istrinya, Abigail, pada saat pembangunan hampir selesai.
Sejak saat itu, setiap presiden Amerika Serikat tinggal di Gedung Putih dan masing-masing dari mereka telah membuat penambahan atau perubahan.
Gedung Putih pernah dibakar oleh Inggris pada tahun 1814. Dinding eksterior dicat putih untuk pertama kalinya setelah rekonstruksi pasca kebakaran.
Pada tahun 1990, atau 176 tahun setelah kebakaran, bekas api masih terlihat ketika dinding direstorasi.
Kebakaran lain terjadi pada tahun 1929 di West Wing, selama masa presiden Herbert Hoover.
Kecuali lantai tiga, sebagian besar interior direnovasi selama masa jabatan Presiden Harry S. Truman.
Keluarga Truman memilih tinggal di Blair House, tepat di seberang Pennsylvania Avenue, saat renovasi sedang dilakukan.
Meskipun dilakukan renovasi, dinding batu pada bagian eksterior dipertahankan sama seperti saat pertama gedung dibangun.
Gedung Putih atau White House pernah memiliki nama berbeda seperti ‘Executive Mansion’, ‘President’s House’, dan ‘Presiden’s Palace’.
Nama White House diberikan oleh Presiden Theodore Roosevelt pada tahun 1901.
Upacara pelantikan presiden pertama kali dilakukan pada tahun 1805 saat masa jabatan Thomas Jefferson.
Presiden Jefferson juga mulai membuka Gedung Putih untuk umum yang diteruskan hingga saat ini kecuali pada masa perang.
Jefferson juga mengadakan resepsi dengan mengundang tamu yang diadakan pada tahun baru dan hari kemerdekaan Amerika.
Bahkan, pada tahun 1829, Presiden Andrew Jackson terpaksa mengungsi ke hotel setelah kerumunan yang berjumlah 20 ribu orang membanjiri Gedung Putih untuk menghadiri pelantikannya.
Gedung Putih memiliki 132 kamar dan terdiri dari enam lantai yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat kerja bagi penghuni atau tamu yang berkunjung.
Luas lantai yang terdiri dari enam lantai mencakup sekitar 55.000 kaki persegi. Dibutuhkan sekitar 570 galon cat untuk menutupi permukaan eksterior seluruh bangunan.
Selain ratusan tamu formal dan selebritis yang berkunjung, Gedung Putih juga tercatat dikunjungi wisatawan hingga 6000 orang setiap harinya.
Terdapat 5 koki yang bekerja penuh waktu untuk melayani kebutuhan makanan para tamu dan penghuni Gedung Putih.
Gedung Putih dilengkapi dengan lapangan tenis dalam ruangan, lintasan lari, kolam renang, jalur bowling, ruang biliar, dan bioskop.
Saat ini, Gedung Putih bukan hanya merupakan kediaman resmi presiden melainkan sudah mirip dengan museum karena menyimpan berbagai karya seni dan benda bersejarah yang menjadi saksi perjalan panjang bangsa Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar