Minggu, 04 Oktober 2015

Pemanasan Global

v   Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

v   Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, kendaraan bermotor, penggunaan AC, parfum dll, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.

v   Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bahkan berdampak bagi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak-dampaknya adalah sebagai berikut :
·     Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati.
·     Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan  banjir.
·     Mencairnya es dan gletser di kutub.
·     Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan.
·     Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
·     Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
·     Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
·     Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
·     Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
·     Cuaca sulit untuk diprediksi.
·     Tenggelamnya daratan, akibat dari kutub yang meleleh dan  penyempitan wilayah pantai dibeberapa negara oleh ulah tangan manusia.
·     Penyakit kulit yang disebabkan karena sinar ultra violet yang kurang tersaring oleh ozon dan masuk ke bumi dalam jumlah besar. Akibatnya kulit manusia akan merasakan akibatnya baik dalam jangka waktu panjang maupun pendek.

v   Solusi Pemanasan Global
Adapun solusi untuk mengatasi pemanasan global adalah :
·     Menjadi vegetarian karena hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP) menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2. Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
·     Menanam pohon karena pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer.
·     Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan dan cobalah untuk berjalan kaki atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternative, karena setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.
·     Mengurangi pembelanjaan yang merupakan hasil industri. Industri telah menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru.
·     Membeli makanan organik. Makanan organik berasal dari tanah organik yang menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
·        Menggunakan lampu hemat energi. Bila anda mengganti 1 lampu di rumah anda dengan lampu hemat energi, anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
·        Menggunakan kipas angin karena AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
·        Menjemur pakaian di bawah sinar matahari. Bila anda menggunakan alat pengering, anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik, pakaian anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
·        Mendaur ulang sampah organik, karena Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini.
·        Mendaur ulang sampah anorganik seperti aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium. Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
·        Menggunakan semua peralatan elektronik seperlunya saja. Agar tidak boros, gunakanlah alat-alat yang tidak menggunakan listrik.
·        Menggunakan plastik dan alat lainnya dengan seperlunya, berulang kali, berhemat, daur ulang atau dikenal dengan 3RE.
·        Mulailah mencari bahan energi yang baru yang tidak menggunakan sumber energi alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar